Minggu, 16 Oktober 2011

Struktur Lembaga Pendidikan Ibnu Rusli

PEMBINA           
Ustadz Zul Asri Rusli
Drs. Umar Husen
Amirasyidi Karimarajo
PENGURUS HARIAN

Ketua
Asrizal. R.Mukhtar Abu Syifa
Wakil Ketua      
Sujarwadi, S.IQ. S.Th.I
Sekretaris
Fauzi Akmal, S.IQ, S. Th.I
Wakil Sekretaris
Husnul Akmal Abu Hatim
Bendahara
Salmiyati Ummu Azzahra
Wakil Bendahara
Sisimanidar Ummu Hatim
TENAGA PENGAJAR

·         GURU TAHFIZH


·         GURU TAHSIN



- Fauzi Akmal, S.IQ, S. Th.I
- Husnul Akmal Abu Hatim
- Sujarwadi, S.IQ. S.Th.I
- Salmiyati Ummu Azzahra
- Dahlinar Ummu Hani
- Zuraida Ummu Faris





Kamis, 18 Agustus 2011

IMAM IBNUL JAUZI AL BAGHDADY (IMAM AHLUSSUNNAH WAL JAMAA'AH)

oleh Zul Asri Rusli pada 14 Agustus 2011 jam 11:57
Beliau adalah Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad Al Jauzy Al Qurasyi Al Baghdady kunyah beliau adalah Abul Faraj. Beliau lahir pada tahun 1114 M / 508 H di Baghdad Iraq.Beliau adalah seorang 'Aalim terkemuka di zamannya, beliau telah mengumpulkan sebanyak 300 karangan dan telah menulis dengan tangnnya sendiri 200 jilid kitab.

Beliau di lahirkan dalam sebuah keluarga pedagang, setelah beranjak remaja Beliau  dibawa oleh bibinya ke masjid Muhammad bin Naashir Al hafizh dan Beliau belajar Hadits di sana, kemudian belajar lughoh kepada abu Manshur Al Juwaalaiqy, dan Beliau telah menjadi 'Aalim (ulama) pada usia 20 tahun atau kurang dari itu. Hadir dalam majlis beliau para khalifah, raja-raja, para menteri, para ulama dan fuqaraa', paling sedikit hadir dalam majelisnya 10.000 orang. Beliau meninggal pada tahun 1201 M / 597 H. diantara kitab beliau yang telah terbit adalah:
1. Mukhtashor assiyaar wal akhbaar
2. Manaaqib Umar ibnu Abdil Aziiz
3.Ruuhul Arwaah
4.Almudhisy fil mawaa'zh wa gharaaibil akhbaar
5.Attahqiiq Fii Ahaadiitsil khilaaf
6. TALBIIS IBLIIS
7.dll
______________________

Dalam kitab Beliau - Talbiis Ibliis-, Beliau menegaskan betapa pentingnya perpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah -Shallaahu 'alaihi wa Sallam- dan betapa tercelanya bid'ah dan ahli bid'ah.
Beliau menurunkan riwayat dari Imam Sufyaan Atstsaury: "Pekataan tidak akan diterima oleh Allah kecuali apabila diamalkan, perkataan dan amalan tidak akan benar apabila tidak dilandasi dengan niat, dan tidak akan benar perkataan, perbuatan dan niat apa bila tidak sesuai dengan SUNNAH. (Talbiis Ibliis hal.16).

Beliau juga menuliskan riwayat dari Yunus bin Abdil A'laa:"aku mendengar Asy-Syaafi'i berkata: Jika aku melihat seorang ahli hadits, maka seakan-akan aku melihat salah seorang dari sahabat-sahabat Rasulullah"

Dalam hal tercelanya bid'ah beliau menuliskan Hadits:   من احدث في امرنا هذا ما ليس منه فهو رد            
(barangsiapa yang membuat-buat ajaran/amalan baru dalam agama ini, maka ajaran/amalan itu ditolak)
(Talbiis Ibliis; hal 19). kemudian Beliau menuliskan riwayat tentang suatu kejadian di masa sahabat Abdullah ibnu Mas'ud: "seseorang mengadu kepada Ibnu Mas'ud tentang sekelompok orang berkumpul-kumpul di Masjid setelah solat maghrib, lalu ada seorang yang memimpin dengan mengatakan: Bertakbirlah...! maka hadirin pun bertakbir, pujilah Allah...! mereka pun mengucapkan puji-pujian, dst. (artinya ZIKIR BERSAMA). Berkata Ibnu Mas'ud: nanti kalau saudara lihat lagi, beri tahu aku! maka seorang tadi kembali melihat ramai orang zikir bersama di masjid, maka datanglah Ibnu Mas'ud dalam keadaan marah: "saya adalah Abdullah ibnu Mas'ud, demi Allah yang tiada ilah melainkan hanya Dia, sunggung kalian telah melakukan BID'AH  BESAR, sungguh kalian telah meremehkan ilmu para Sahabat Rasulullah, apakah kalian lebih mengetahui di banding sahabat-sahabat Rasulullah? maka berkatalah 'Amru ibnu Utaibah: "astaghfirullah" , berkata lagi Ibnu Mas'ud: "kalian wajib mengikuti Sunnah, jangan melenceng ke kanan dan ke kiri, sebab kalian akan tersesat sejauh-jauhnya!
SUBHAANALLAAH...! alangkah sombongnya kita hari ini, malas menghadiri majlis ilmu, suka meremehkan ulama, merasa paling benar dengan bid'ahnya....!

Ikhwan dan akhwat, mari kita hayati beberapa ungkapan di bawah ini:
1. 900 tahu yang lalu, di zaman ulama besar ini, apakah ada internet, HP, komputer, motor, mobil, pesawt terbang ? yang hadir dalam kajian paling sedikit 10.000 orang.
2. 900 tahun yang lalu ulama besar ini tegas terhadap bid'ah dan tegar di atas sunnah, kenapa kalau hari ini kita bicara sunnah dan memberantas bid'ah, dituduh macam-macam?
3. Yang menegakkan sunnah dibilang wahabi mujassim pengikut yahudi, yang mengamalkan bid'ah meyakini pengikut Rasulullah, terbalik, 160 derjat.
4. Ketahuilah itulah yang dinamakan TALBIIS ( kebatilan dianggab alhaq, dan alhaq dianggap batil)

semoga bermanfaat, Rahimahullaah Imam Ibnul Jauzi atas segala yang telah Beliau sumbangkan untuk Islam dan kaum muslimin.

Jumat, 22 April 2011

VISI & MISI LEMBAGA PENDIDIKAN IBNU RUSLI





A.           VISI
Menjadi lembaga terdepan dalam mengajarkan 
Al-Qur’an, professional dan komitmen dalam 
penerapan Syari’at Islam yang bersumber kepada 
Al-Qur’an dan As-sunnah.



B.           MISI
1. Menuntun ummat kepada aqidah yang benar 
   yang    bersumber dari Al-Qur’an dan Assunnah 
   sesuai dengan pemahaman assalaf assholeh.
2.   Mendekatkan generasi kepada Al-Qur’an sedini 
    mungkin.
3.    Mengimplementasikan ilmu dengan amal dan 
   da’wah sesuai dengan pemahan assalaf assholeh.
4.   Membangun sarana pendidikan agama








Selasa, 15 Maret 2011

HAMIDAH AZZAHRA

Inilah kebolehan Hamidah Azzahra salah seorang santriwati Lembaga Pendidikan Ibnu Rusli, Hamidah baru berumur 4 tahun

Hingga saat ini terdapat 3 orang guru baca tulis Al-Qur'an dan 1 orang guru tahfiz, sedangkan yang 2 orang lagi sedang menyelasaikan pendidikan di Jakarta. Kesemua guru hingga saat ini baru mendapatkan honor masing-masing Rp. 150.000,- perbulan namun tetap bersemangat mengajar. Lembaga merencanakan akan memberikan honor setiap bulannya masing-masing sebesar Rp. 600.000,-. oleh sebab itu mohon dukungan dari kaum muslimin baik moril maupun materi.

Rabu, 23 Februari 2011

SEKILAS PANDANG LEMBAGA PENDIDIKAN IBNU RUSLI

Lembaga Pendidikan Ibnu Rusli  adalah suatu lembaga yang didirikan oleh anak cucu dari Bpk Rusli Malin Panduko. Beliau adalah seorang petani di pagi dan siang hari, kemudian guru ngaji Al-Qur’an pada petang dan malam hari. Beliau telah mulai mengajar mengaji semenjak berusia muda. Beliau menikah dengan seorang wanita yang tak pandai tulis baca latin, namun Alhamdulillah pandai membaca Al-Qur’an. Mereka berdua pun bekerja sama mengajar anak-anak desa membaca Al-Qur’an dan tata cara sholat. Kegiatan ini telah mereka lakukan semenjak tahun 1969. Pak Malin, begitu panggilan akrab warga desa kepada beliau, adalah guru ngaji yang tak kenal lelah. Ketika sakit pun dalam keadaan terbaring, beliau tetap menyimak bacaan murid-muridnya. Beliau akan menegur murid-murid ketika salah dalam membaca Al-Qur’an walaupun beliau tidak melihat Al-Qur’an. Puluhan tahun beliau mengajarkan Al-Qur’an walau di dalam gubuk beratapkan rumput hilalang, dengan dinding sasak(dinding sasak; dinding yang terbuat dari bamboo).


Pada bulan Oktober 1993 Sang Guru kembali menghadap Rabbul ‘alamin dalam pelukan teman setianya yang sekian lama bersama-sama mengajarkan Al-Qur’an. Beliau meninggalkan 13 orang anak, yang sebahagian besarnya sekarang telah menikah dan beberapa orang masih kulian dan sekolah. Cemooh dan ocehan selalu saja datang dari beberapa orang. Mereka katakan Suami-Isteri ini ibarat kucing, yaitu “sebentar-sebentar beranak”

Ketika anak-anak beliau telah beranjak dewasa, anak-anak pun ingin berbuat baik kepada sang ibu, maka dibangunlah sebuah rumah dengan ukuran 9m x 7m. Tapi anak-anak banyak yang sudah menikah dan kuliah ke Jakarta, maka orang tua ini pun kesepian. Akhirnya timbullah ide, Yaitu: “Kita ramaikan kembali rumah ini dengan alunan bacaan Al-Qur’an; belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an.

Alhamdulillah pada awal Januari telah di mulai kembali pengajian Al-Qur’an dengan jumlah murid 30 orang. Murid belajar tanpa di pungut biaya.

Pada tanggal 24 Januari 2011 perdirilah secara resmi LEMBAGA PENDIDIKAN IBNU RUSLI,  di hadapan Notaris Hj, Eldani, SH dengan akta nomor 43.

Minggu, 20 Februari 2011

Siapakah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah?


Oleh: Yulian Purnama
Sungguh sayang sungguh malang, umat Islam di masa ini bak buih di lautan, banyak jumlahnya namun tercerai-berai. Heran bukan kepalang melihat fenomena ini, kita semua tahu bahwa Islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam hanya 1 macam, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya: “Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku adalah Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Ku” [Al-Anbiyaa : 92]. Namun mengapa hari ini Islam menjadi bermacam-macam? Aneh bukan?
Ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sedari dulu telah memperingatkan hal ini: “Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan telah berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan; sedang umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah? ; Beliau menjawab: yaitu orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para sahabatku di hari ini” [HR. Tirmidzi]. Namun lihatlah, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengabarkan bahwa ada 1 golongan yang selamat dari perpecahan yaitu orang-orang yang beragama dengan menempuh jalan Islam sebagaimana jalan Islam yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya pada masa itu. Dari sinilah muncul istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah istilah yang dilekatkan dengan sifat-sifat golongan yang selamat yang disebutkan dalam hadist di atas. Maka tak pelak lagi, istilah Ahlus Sunnah pun menjadi rebutan. Bahkan orang-orang yang menempuh jalan yang salah pun mengaku Ahlus Sunnah. Sehingga masyarakat awam yang sedikit menyentuh ilmu agama pun dibuat bingung karenanya, dan rancu dibuatnya, tentang siapakah sebenarnya Ahlus Sunnah itu?
Makna Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Kata “Ahlussunnah” terdiri dari dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang berarti keluarga, pemilik, pelaku atau seorang yang menguasai suatu permasalahan, dan kata ’sunnah’. Namun bukanlah yang dimaksud di sini sunnah dalam ilmu fiqih, yaitu perbuatan yang mendapat pahala jika dilakukan, dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Akan tetapi sunnah adalah apa yang datang dari Nabi baik berupa syariat, agama, petunjuk yang lahir maupun yang bathin, kemudian dilakukan oleh sahabat, tabiin dan pengikutnya sampai hari Kiamat. Dengan demikian definisi Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan sunnah para shahabatnya. Sehingga Imam Ibnul Jauzi berkata,” Tidak diragukan bahwa orang yang mengikuti atsar (sunnah) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya adalah Ahlus Sunnah” (Lihat Talbisul Iblis hal. 16)

Sabtu, 19 Februari 2011

Wasiat-wasiat Generasi Salaf

Allah Ta`ala berfirman dalam kitab-Nya:
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga, di bawahnya banyak sungai mengalir; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. At-taubah : 100).

Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta`ala memberi pujian kepada para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan. Merekalah generasi terbaik yang dipilih oleh Allah sebagai pendamping nabi-Nya dalam mengemban risalah  ilahi.

Pujian Allah tersebut, sudah cukup sebagai bukti keutamaan atau kelebihan mereka. Merekalah generasi salaf yang disebut sebagai generasi Rabbani yang selalu mengikuti  jejak langkah RasulullahShallallahu `alaihiwa sallam.

Dengan menapak tilasi jejak merekalah, generasi akhir umat ini akan bisa meraih kembali masa keemasannya. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik rahimahullah,  Tidak akan baik generasi akhir umat ini kecuali dengan apa yang membuat  generasi awalnya menjadi baik. Sungguh sebuah ucapan yang pantas ditulis dengan tinta emas. Jikalau umat ini mengambil generasi terbaik itu sebagai teladan dalam segala aspek kehidupan niscaya kebahagiaan akan menyongsong mereka.

Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengupas bagaimana para salaf menyucikan jiwa mereka, yang kami nukil dari petikan kata-kata mutiara dan hikmah yang sangat berguna bagi kita.